KOMPAS.com – Para teknisi di balik Megaupload mungkin sedang berjuang mengembalikan kehadiran situs Megaupload dengan domain baru. Namun, di balik perjuangan mereka, ternyata banyak pihak yang memanfaatkan hal ini untuk membuat domain Megaupload palsu. Para peretas ini membuat alamat-alamat domain yang seolah-olah merupakan alamat website baru Megaupload.
Kepada Computer World, CTO Sandvine, Don Bowman, selaku vendor penyedia layanan lalu lintas internet mengatakan, situs-situs imitasi tersebut menggunakan teknik phising. Phising adalah pengalihan website dari alamat asli ke alamat palsu yang menyaru sebagai situs asli. Ibarat membuka cermin, phising adalah cermin dari alamat website asli.
Peretas biasanya menggunakan situs phising untuk memancing pengunjung membuka identitas, termasuk data pribadi dan akun kartu kredit. Cara ini dikenal sebagai cara paling cepat untuk memperoleh data pengunjung dan membobol kartu kredit.
Bowman menambahkan, cara untuk mengetahui apakah situs tersebut palsu atau asli adalah dengan memasukkan password yang salah. Apabila tetap bisa login, meski salah memasukkan kata sandi, maka sudah bisa dipastikan situs tersebut palsu.
Sebelumnya, pengacara Megaupload menyatakan bahwa situs penyimpan data tersebut berharap dapatonline kembali. Megaupload memiliki server yang tersebar di seluruh dunia dan memungkinkan untuk bisa online kembali di luar AS. Hal ini dimungkinkan oleh kebijakan back up situs yang dimiliki Megaupload.
“Namun, ini tergantung kepada sosok yang berani mengambil risiko untuk menghidupkan Megaupload kembali,” ujar Bowman. Ia menambahkan, Megaupload bisa saja menjual asetnya dan membiarkan operasional Megaupload terus berjalan di luar AS.
Sambil menunggu keputusan Megaupload, Bowman kembali mengingatkan agar pengguna internet tidak tertipu situs palsu Megaupload. Hal ini juga pernah disampaikan Anonymous saat mengirim alamatIP baru Megaupload, sebagai domain pengganti Megaupload yang ditutup Biro Investigasi Federal (FBI) AS. Peretas Anonymous mengingatkan agar pengunjung berhati-hati terhadap situs samaran Megaupload.
Meskipun Anonymous mendukung Megaupload, siapa yang bisa menjamin bahwa IP address yang disebarkan Anonymous bukan phising?
Sumber : tekno.kompas.com