VIVAnews - Dua petinggi Research In Motion (RIM), co-CEO Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, mengundurkan diri. Mereka mundur di tengah tekanan investor dan perjuangan berat menghadapi inovasi Apple dan Google selama empat tahun terakhir.
Mereka menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Thorsten Hein, mantan eksekutif Siemens AG yang bergabung dengan RIM sejak akhir 2007. Serah terima jabatan dilakukan Sabtu, 21 Januari 2012, dan diumumkan sehari kemudian.
Lazaridis dan Balsillie juga menyerahkan peran ketua dewan direksi RIM kepada Barbara Stymiest, anggota dewan independen yang pernah memimpin Bursa Efek Toronto.
Pergantian kepemimpinan ini mengakhiri kemitraan panjang antara Lazaridis dan Balsille selama dua dekade.
“Ada saatnya ketika pendiri menyadari untuk menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada pemimpin baru. Kami pikir saatnya adalah sekarang,” kata Lazaridis di markas RIM, Waterloo, seperti dikutipReuters.
Meski lengser dari jabatannya, Lazaridis dan Balsillie tetap menjadi anggota dewan diresksi. Mereka masih merupakan dua dari tiga pemilik saham terbesar RIM dengan masing-masing lebih dari 5 persen.
Badai Kritik
RIM tak mampu berbuat banyak mengembalikan pesona Blackberry di tengah serangan iPhone dan sistem Android. Di tengah badai kritik yang menghujam beberapa tahun terakhir terhadap lini produk mereka, harga saham RIM jatuh dan semakin kehilangan pangsa pasar.
“Kami perlu meningkatkan disiplin,” kata Heins dalam sebuah video yang diunggah RIM ke YouTube.“Kami cukup hebat, inovatif, tapi kadang-kadang kami berinovasi terlalu banyak, sementara kami juga sedang membangun sebuah produk.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah investor telah berteriak-teriak menginginkan transformasi kepemimpinan untuk merevitaslisasi lini produk RIM. “Ini hal positif pertama yang telah mereka lakukan dalam beberapa bulan terakhir,” kata analis Charter Equity, Ed Snyder. “Namun, ini masih perlu dilihat apakah RIM telah menemukan sosok pemimpin dalam diri Heins.”
Michael Urlocker, analis GMP Securities, juga mempertanyakan apakah Heins memiliki latar belakang yang tepat untuk memimpin perusahaan asal Kanada itu. “Saya tidak yakin seorang engineer yang menjabat CEO baru benar-benar paham dengan isu sentral yang dihadapi RIM saat ini.”
Sumber : vivanews.com