Jakarta – Teknologi untuk meningkatkan keamanan bertransaksi di internet boleh saja terus di-update. Namun bukan berarti ancaman cyber terhadap e-Banking lantas hilang begitu saja. Bahkan diprediksi akan semakin meningkat di tahun 2012.
Tak sedikit penduduk di Indonesia yang memanfaatkan internet banking untuk bertransaksi. Selain cepat dan mudah, layanan ini juga dirasakan lebih efesien ketimbang memakai cara konvensional.
Sayang, layanan ini bukan hadir tanpa celah. Menurut Alfons Tanujaya, pakar antivirus Vaksincom, ada banyak sekali kemungkinan yang bisa dimanfaatkan oleh para bandit dunia maya untuk mengeruk keuntungan.
Umpamanya dengan menggunakan keylogger, trojan horse, ataupun aplikasi lain yang mampu menangkap gambar layar (screen capture) dan memetakan koordinat tiap pengguna melakukan klik pada mouse.
“Tapi yang paling parah itu kalau sudah disusupi script. Bisa saja DNS korban dimanipulasi dan dibuat untuk membuka situs internet banking yang palsu,” kata Alfons.
Contohnya ketika pengguna ingin merujuk ke situs klikbca.com. Jika DNS di komputer sudah terinfeksi maka meski penulisan alamat url sudah benar, calon korban bisa tetap diarahkan ke situs tiruan bank tersebut. Tentunya dengan alamat IP yang bebeda.
“Ya memang paling aman kalau sudah mengetahui IP bank. Tapi kalau mau mudah ya pakai antivirus yang paling update, atau kalau memungkinkan gunakanlah VPN,” tandas Alfons.
Sumber : detikinet.com