Untuk modem, saya memakai modem USB D-Link 562M yang saya beli seharga Rp. 210.000. Untuk koneksi saya pakai Telkomnet karena pada saat ini, Telkomnet menyediakan kemudahan mengakses internet tanpa birokrasi pendaftaran.
Dengan berbekal pengalaman saya di Jendela yang dengan begitu
mudahnya dapat tersambung ke internet dengan perangkat-perangkat di
atas, di Ubuntu saya mendapatkan kenyataan yang berlawanan bagai bumi
dan langit.
Jika di Jendela modem USB D-Link 562M saya dapat terdeteksi dengan
begitu saja dan kita hanya tinggal memasukkan CD driver untuk kemudian
modem terpasang dengan sempurna, di Ubuntu segalanya berbeda dan saya
sempat terkejut dibuatnya.
Di Ubuntu, modem USB D-Link 562M saya hanya terdeteksi sebagai HSF Conexant Modem. Ini dapat dilihat melalui
System>Preference>Hardware Information
.
Nah lucunya, ketika saya tanya Ubuntu dengan melalui menu Help untuk
modem dial up, saya diinformasikan untuk melakukan download program ScanModem. Lha bagaimana saya bisa download kalo untuk melakukan koneksi saja saya tidak bisa
Maka kembalilah saya kepada Jendela, tempat saya mencari informasi
tentang bagaimana modem saya dapat terpasang dan dapat digunakan.
Setelah mencari kesana dan kesini di dalam lautan Google, saya
mendapatkan informasi untuk melakukan perintah berikut di terminal.
$ sudo wvdialconf /etc/wvdial.conf
Terminal merupakan program dimana kita bisa menuliskan baris perintah
kemudian mengeksekusinya dengan menekan tombol Enter. Padanan program
Terminal di Jendela adalah Command Prompt. Setelah saya lakukan perintah
di atas, ternyata tidak menghasilkan output yang semestinya alias modem
tidak terdeteksi.
Maka ritual mencari kesana dan kesini saya lakukan lagi, saya
menemukan informasi kalau mungkin bisa dicoba untuk menggunakan driver
dari Dell
karena mereka sudah mengeluarkan produk yang sudah terinstall dengan
Ubuntu dan menggunakan Conexant HSF Modem. Maka segeralah saya meluncur
ke TKP dan mengunduh driver tersebut.
Setelah melakukan download, masalah yang baru kemudian timbul, bagaimana cara install-nya
File dari Dell tersebut berekstensi .DEB yang kalau sepengetahuan saya merupakan program installer dari distro Linux Debian
atau seperti .EXE pada Jendela. Ritual mencari-cari informasi saya
lakukan lagi dan menemukan kalau cara menginstalnya cukup mudah.
Pertama-tama, file hasil download kita simpan di direktori tertentu,
dari instruksi yang saya dapatkan, file tersebut saya simpan di folder
/tmp
di drive
FileSystem
. Kemudian dilakukan perintah berikut di
Terminal
.
$ cd /tmp
$ sudo dpkg -i hsfmodem_7.60.00.06oem_i386.deb
dan kemudian akan keluar tulisan-tulisan yang saya tidak begitu
mengerti artinya. Pokoknya kemudian saya Enter dan kemudian komputer
saya restart dan setelah masuk ke Ubuntu lalu muncul menu yang
menginformasikan kalo program “in use”.
Sampai pada langkah ini, secara sistem saya kemudian memerlukan
program untuk dapat melakukan koneksi ke internet seperti halnya di
Jendela. Namun saya tidak menemukan satupun petunjuk yang dapat
menghubungkan saya dengan internet melalui Ubuntu. Bahkan menu Help di
Ubuntu tidak terlalu membantu karena diinformasikan kalau support untuk
modem dial up di Ubuntu tidak banyak.
Maka saya kembali lagi ke Jendela
Mencari tahu di bagaimana supaya bisa terhubung dengan internet dan
saya menemukan informasi kalau ada beberapa cara seperti memakai
wvdial
. Saya kemudian menuliskan perintah
wvdial.conf
lagi dan menghasilkan tulisan seperti ini
$ sudo wvdialconf /etc/wvdial.conf
Password:
Editing `/etc/wvdial.conf'.
Scanning your serial ports for a modem.
Modem Port Scan: Scanning ttySHSF0 first, /dev/modem is a link to it.
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 -- OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 Z -- OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 -- OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 -- OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 -- OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 -- OK
ttySHSF0: Modem Identifier: ATI -- 56000
ttySHSF0: Speed 4800: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 9600: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 19200: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 38400: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 57600: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 115200: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 230400: AT -- OK
ttySHSF0: Speed 460800: AT -- OK
ttySHSF0: Max speed is 460800; that should be safe.
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 -- OK
ttyS0: ATQ0 V1 E1 -- failed with 2400 baud, next try: 9600 baud
ttyS0: ATQ0 V1 E1 -- failed with 9600 baud, next try: 115200 baud
ttyS0: ATQ0 V1 E1 -- and failed too at 115200, giving up.
Modem Port Scan: S1 S2 S3 SHSF1 SHSF2 SHSF3 SHSF4 SHSF5
Modem Port Scan: SHSF6 SHSF7
Found a modem on /dev/ttySHSF0, using link /dev/modem in config.
Modem configuration written to /etc/wvdial.conf.
ttySHSF0: Speed 460800; init "ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0"
Tulisan di atas sepertinya menginformasikan kalau modem saya dapat terdeteksi yang ditandai dengan tulisan OK yang banyak
dan tulisan
Found a modem on /dev/ttySHSF0, using link /dev/modem in config.
Karena modem sudah terdeteksi, maka saya coba lakukan lagi perintah
wvdial
di terminal dan keluar tulisan sebagai berikut :
$ wvdial
--> WvDial: Internet dialer version 1.56
--> Initializing modem.
--> Sending: ATZ
ATZ
OK
--> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
OK
--> Modem initialized.
--> Configuration does not specify a valid phone number.
--> Configuration does not specify a valid login name.
--> Configuration does not specify a valid password.
Dari hasil tersebut saya simpulkan kalau saya perlu mengisi beberapa
parameter seperti nomor telpon, username dan password yang sudah biasa
kita lakukan di Jendela.
Nah, masalahnya saya belum tahu bagaimana cara melakukan editing
konfigurasi seperti itu. Saya kemudian mencari-cari lagi dan mendapatkan
informasi kalau dapat dilakukan dengan perintah
$ sudo gedit /etc/wvdial.conf
Dari perintah itu memunculkan program
Gedit
namun tidak ada tulisan apa-apa alias kosong. Cari-cari informasi lagi
dan menemukan info untuk mudahnya dilakukan perintah berikut
$ sudo su
Password:
#
Setelah melakukan perintah di atas maka tanda $ berubah menjadi #
yang mengindikasikan kalau saya sudah mendapatkan akses root yang
kemudian saya gunakan untuk membuka
Gedit
dan mengubah wvdial.conf
# gedit /etc/wvdial.conf
ini adalah isi dari
wvdial.conf
sebelum saya edit
[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = Analog Modem
; Phone =
ISDN = 0
; Password =
New PPPD = yes
; Username =
Modem = /dev/modem
Baud = 460800
dan ini adalah hasil yang sudah saya edit
[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = Analog Modem
Phone = 080989999
ISDN = 0
Password = telkom
New PPPD = yes
Username = telkomnet@instan
Modem = /dev/modem
Baud = 460800
Perhatikan untuk tanda “;” di depan Phone, Password dan Username
karena tanda inilah yang membuat saya pusing tujuh keliling dengan
pertanyaan mengapa
wvdial
tidak dapat membaca konfigurasi pada
wvdial.conf
Setelah semuanya beres maka kita tinggal melakukan koneksi. Seperti
yang sudah saya informasikan di atas, koneksi yang saya pakai dengan
modem analog USB saya adalah Telkomnet dari telkom. Sebuah pilihan untuk
belajar yang menurut saya paling mudah saat ini karena tidak adanya
proses registrasi untuk menggunakannya walau dari sisi harga saya anggap
masih mahal.
Untuk melakukan koneksi internet dengan
wvdial
dilakukan melalui
Terminal
dan akan menghasilkan hasil seperti berikut :
$ wvdial
--> WvDial: Internet dialer version 1.56
--> Cannot set information for serial port.
--> Initializing modem.
--> Sending: ATZ
ATZ
OK
--> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
OK
--> Modem initialized.
--> Sending: ATDT080989999
--> Waiting for carrier.
ATDT080989999
CONNECT 460800
~[7f]}#@!}!F} )}!}$}&@}%}&D\be}"}&} } } } }1}$}&@}7}$}" }#}$@#}3})}#}(} }#}*4FJ}#~
--> Carrier detected. Waiting for prompt.
~[7f]}#@!}!G} )}!}$}&@}%}&D\be}"}&} } } } }1}$}&@}7}$}" }#}$@#}3})}#}(} }#}*4Fp}-~
--> PPP negotiation detected.
--> Starting pppd at Wed Aug 29 13:39:12 2007
--> Warning: Could not modify /etc/ppp/pap-secrets: Permission denied
--> --> PAP (Password Authentication Protocol) may be flaky.
--> Warning: Could not modify /etc/ppp/chap-secrets: Permission denied
--> --> CHAP (Challenge Handshake) may be flaky.
--> Pid of pppd: 6205
--> Using interface ppp0
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> local IP address 61.94.146.100
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> remote IP address 61.94.146.3
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> primary DNS address 202.134.1.10
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> secondary DNS address 202.134.0.155
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
sampai di sini kita sudah dapat melakukan browsing menggunakan
Firefox yang terinstall secara default di Ubuntu. Untuk memutuskan
koneksi dapat dilakukan dengan menekan tombol Ctrl dan C yang
menghasilkan tulisan berikut
Caught signal 2: Attempting to exit gracefully...
--> Terminating on signal 15
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> Connect time 0.4 minutes.
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
--> Disconnecting at Wed Aug 29 13:39:38 2007
Fiuh…
Cukup dulu untuk saat ini, sejak install Ubuntu saya sudah belajar untuk
Open Office, instalasi printer dan internet. Hal-hal yang menurut saya
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kerja. Open Office dan instalasi
printer saya rasa cukup mudah dengan antar muka pengguna berupa grafis
dan cukup dilakukan dengan mouse.
Sementara untuk internet masih cukup komplek dengan perintah-perintah
yang kurang lazim bagi orang-orang awam saat ini. Untuk ke depan semoga
ada cara yang lebih praktis dan mudah untuk dapat terkoneksi internet
melalui Ubuntu.
Untuk postingan berikut, saya akan coba belajar mengenai multimedia
yang kemarin sempat terlewat. Saya sudah sedikit mencoba dan tidak
berhasil memainkan file MP3 milik saya. Tampaknya akan butuh proses
belajar lebih lanjut nih… semangat…